Kematian
adalah hal yang tidak bisa kita cegah datangnya. Kematian juga tidak memandang
kepada siapa dia datang, takpeduli seberapa orang itu berharga. Bagi saya
kematian adalah hal yang paling tidak mau peduli dan tidak mau mengerti diri
kita. Dia datang tanpa mempedulikanmu. Entah kamu sedang baik, sedang jahat,
sedang bahagia, sedang sedih, sedang bingung, sedang menjadi orang sukses,
ataupun bahkan kamu sedang jatuh cinta. Dia menghampiri tanpa perlu persetujuanmu.
Entah apa definisi kematian itu, berpisahnya ruh dengan jasad? Pergi tanpa akan
terlihat lagi? Atau hanya sebuah peristiwa berubahnya kebiasaan seseorang? Heeemmm...
apapun itu, bagi saya kematian adalah hal yang merubah segala kebiasaan. Kebiasaan
yang dimana seseorang lakukan tiba-tiba harus terhenti dengan paksa. Hal ini
adalah sisi yang paling mengerikan dari kematian, dimana kita dipaksa untuk
menghentikan segala kebiasaan yang selama ini kita nikmati. Bagaimana rasanya? Sedih?
Marah? Murka? Gila? Yaaa... semua rasa itu ada, apalagi jika kematian
menghampiri orang yang kita cintai. Aku pernah merasakkanya :-D.
Sebelum
kematian menghampirinya, aku adalah salah satu wanita yang masuk dalam kategori
bahgia di dunia ini. Bukan karena aku tidak pernah sedih atau tidak memiliki
masalah, tapi karena aku memiliki orang yang begitu mencintaiku. Kami menjalani
kisah ini berdua (aku dan dia) selama lima tahun. Lima tahun bukan waktu yang
lama namun juga buka waktu yang sebentar. Taukan pacaran lima tahun itu sudah
kaya apa suka dukanya...? ya suka duka tentunya sudah kami alami, mulai dari
ketawa tanpa alasan sampai harus bersedih tanpa batasan. Kalian pasti paham
kan, kaya apa senengnya orang yang dimabuk cinta dan sedihnya orang yang
merassa disakiti oleh cinta. Tapi lepas dari itu semua, aku merasa lebih baik
dicintai oleh dia. Bukan karena dia tidak pernah melakukan kesalah, bukan
karena dia orang yang tidak pernah menyakititu, bukan, bukan itu. Aku hanya
saja bahwa dia adalah pria yang mempertahankanku, tanpa aku ketahui alasanya.
Dia
adalah Feery, kakak kelasku semasa aku duduk di bangku sekolah menengah
kejuruan. Yaaa... tepat sekali, aku adalah manta siswa SMK. SMK yang aku pilih
adalah SMK yang berbasis teknik, mungkin kalau angkatan bapak ibu kita dulu
menyebutnya adalah STM. Jujur waktu aku memutuskan untuk sekolah tersebut, aku
hanya ikut dengan teman-teman segeng, dan dari kami berempat yang mendaftar
hanya dua yang diterima, yaitu aku dan temanku. Saya menjalani hari-hari disekolah
tersebut layaknya anak sekolah biasa, pada awal tahun pelajaran ada MOS,
setelah itu ada kegiatan Pramuka, kegiatan belajar mengajar, ya kegiatan
normalnya seorang siswa. Hari demi hari dilalui, mingu demi minggu berlalu.
Pada akhirnya satu tahunpun terlampaui dan aku naik menjadi kelas XI. Awal
inilah yang membawa aku menemukan sosok feery yang mencintaiku. Dia adalah
kakak kelas yang tidak begitu terlihat namanya, bahkan terdengarpun jarang. Dia
adalah orang yang tidak begitu ada pengaruhnya pada masa itu. Dia hanya orang
yang lumayan aktif di media sosial facebook kala itu, karena memang facebook
lagi ada di puncak ketenaranya kala itu. Dia adalah tipe orang humble, ramah, sok
akrab, selalu ngajakk bercanda, tapi itu dilakukan ketika di dunia maya. Dalam
kenyataanya dia terlihat anak manis yang pendiam, pemalu dan semua sifatnya
seperti berkebalikan dengan sifatnya di dunia maya. Ini kesan pertama yang aku
dapatkan ketika pertama kali kita ketemu dan statusnya belum menjadi pacar. Sebelumnya
kami memang aktif berkomunikasi di sosial media, kala itu kami menggunakan
facebook dan sms untuk berkomunikasi.
Dia
adalah orang biasa saja, tidak banyak keunikan dalam dirinya. Tapi kala itu
berpapasan denganya adalah hal yang membuat aku salah dalam bertingkah. Pengen mencoba
akrab dengan dia seperti akrab yang kita lakukan di sms ataupun di chatting,
tapi itu gag terjadi paada saat ketemu langsung. Awalnya kita hanya membuat
alasan-alasan untuk bagaimana agar kita bisa bertemu. Kalian tau kan itu apa? Ya
misalnya alasan meminjam flashdisk, pinjam buku kakak kelas, meminta tolong
untuk ngeprint. Kebetulan saya dulu jurusan TKJ dan dia jurusan otomotif, jadi
dia menganggap bahwa saya lebih melek teknologi padalah ya gak juga. Berbagai
alasan klasik sepertii itu yang membuatkita sering ketemu, meskipun ketemunya
hanya pada saat jam-jam istirahat atau jam-jam kosong atau jam-jam pulang
sekolah. Peristiwa seperti ini berlangsung hampir 4 sampai 5 bulan.
Saat
itu bagiku adalah saat-saat dimana aku ingin datang terus ke sekolah, bukan
karena ingin menjadi pintar tapi hanya ingin menjajal keberuntungan “siapa tahu
ketemu dengan feery”. Komunikasi di dunia maya kita lakukan setiap hari, tapi tidak setiap hari feery mengajaku
bertemu dengan alasan meminjam apapun itu. Padahal aku sudah menjadi wanita
yang paling siap membantunya jika dia membutuhkan sesuatu. Mungkin dia malu
juga kali ya kalau harus bertemu setiap hari dengan alasan meminjam atau
meminta bantuan. Dia orangnya ga enakan siii. Dia adalah tipe orang yang
terstruktur, dalam artian bahwa aku bisa menebak jam-jam kapan dia sms. Setiap hari
dia sms di jam yang sama, jikapun ada lebih atau kurangnya itu cuma dikit. Dia adalah
tipe orang yang tidak pernah sms ketika akan berangkat sekolah atau berada
disekolah. Alhassil ya aku harus menebak-nebak kapan dia berangkat biar
seenggaknya kita bisa berpapasan nantinya (aku ngebet banget saat itu gag tau
sih kalau dianya). Nah pada saat itu pertama kalinya aku papasan dengan dia,
pada saat itu jamnya kayaknya masih pagi deh soalnya belum rame. Kita
berpapasan tanpa saling menegur dan menyapa, cukup dengan saling mesem aja. Wuaaahaaaa.....sebuah
keberuntungan kan, pagi-pagi dapat senyum manis, bisa buat menambah energi
mengikuti pelajaran di kelas. Lepas dari itu malem seperti biasanya dia sms dan
membicarakan persitiwa papasan tadi pagi. Hahaha... dia itu orangnya songong,
pas ketemu aja dia tuh gagnegur sama sekali cuma mesem dan jalan, eh pas di sms
dia itu kaya rajanya nggombal gitu deh. Tapi ga pp....aku tetep suka.
Aku
berfikir untuk menyusun rencana untuk selalu berangkat awal, mungkin aku
berangkat lebih awal dari dia soalnya rumahku lebih pelosok dari rumahnya dia. Semua
rencana ini aku susun demi bisa berpapasan dan mendapat senyum manis dari dia. Biar
bisa berpapasan di parikiran motor, hahahah agresif banget dehhhh ahhh. Tapi
semua rencana itu nihil. Saya tidak pernah lagi berpapasan dengan Feery! Aku mau
tany dia lewat sms gengsi dong, kenapa gag berangkat seperti waktu itu kita
papasan lagi. Ya meskipun tiap hari smsn tapi gag pernah membahas soal itu. Karena
diapun tidak pernah membahas soal itu lagi. Wuaahh... sudah muter kepayang
kepala, nyusun rencana biar bisa ketemu feery, dan akhirnya otaku menemukan
sebuah ide. Hahaha.... ya waktu itu aku sengaja menitip kaos bola, padahal aku
yang tidak terlalu butuh kaos tersebut. Tapi ya demi ketemu abang, adek rela
lakuin ini. Obrolan kami dulu memang tak jarang adalah soal bola. Nah pada saat
itu dia bilang bahwa dia akan menambah kaos bolanya dan akan membeli, tanpa
berfikir panjang aku langsug deh nitip satu. Akhirnyaaaa......ada kesempatan
juga untuk bertemu. Singkatnya kaos itu dikasihkan ke aku pagi-pagi, suasan
masih belum rame. Aku inget banget dia ngasihin kaos itu di deket ruang BK
sekolahku, dan disitulah kami tidak hanya berpapasan tapi kami berkomunikasi
secara langsung selama kurang lebih lima menit. Hahahaha,,,,, lebay ya ngobrol
lima menit aja senengnya kaya gitu.
Rasa
deg-deg an ketika mendengar nama dia disebut itu semakin kencang, bahkan hanya
melewati atau melihat kelasnya dia saja rasane seneng bangget, deg-degan gag
beraturan. Ohhh....tuhann ini lah nikmatnya jatuh cinta. Meskipun diawali
dengan obrolan yang kaku tapi tetap saja dia adalah sosok yeng ingin aku temui
setiap hari. Kami semakin dekat dan semakin dekat. Sampai pada akhirnya kami
bertemu moment untuk pertama kali aku diantar oleh dia dan dia pertama kali
mengantarku. Kami janjian lewat sms pada malam harinya. Kebetulan waktu itu dia
ada les dan aku praktek bengkel. Jadi kita sama sama pulang sore. Dan pada saat
itu akupun berangkat sekolah naik angkot, kan nanti pulangnya mau diantar abang
hahaa. Waktu pulang sekolahpun tiba, kebetulan karena aku dibengkel jadi
setelah pelajaran kami harus merapihkanya terlebih dahulu. Alhasil dia menunggu
beberapa menit deh sampai aku selesai. Dia menunggu di depan kantin sekolah,
tepat dibelakang ruang ganti kami anak jurusan TKJ. Karena dia sudah
menunggupun akhirnya aku pulang dengan baju bengkel, padahal itu seragama aku
gag suka banget karena seragam itu membuat aku terlihat lebih gendut hahaha. Tapi
karena udah ga enak dia nunggui aku ya udah akhirnya aku memutuskan untuk tidak
ganti baju dan langsung menemui dia.
Aku
mengajaknya dia pulang, teru diapun mengiakanya. Tanpa basa-basi aku naik
kemotornya. Waktu itu aku gag pake helm, kebetulan udah sore dan jalan ke
rumahku kan memang bukan jalur utama jadi tidak massalah jikapun akun tidak
menggunakan helm. Di sepanjang
perjalanan dia tidak ngomong sekali, sumpaahhhh yaaa,...! ini menyebalkan...aku
dibelakangnya dengan menikmati jalan, dan dia hanya fokus menyetir motor. Dia tidak
mengajaku ngomong sam sekali, baru pada saat sudah sampai depan kantor buayan
dia bertanya rumahku masih jauh atau tidak. Dan dia meminta nanti aku
mengarahkanya, akupun mengiyakan permintaanya. Akhirnya sampai juga dirumahku,
waktu itu ada ibuku yang sedang menyapu halaman depan rumah, diapun mengur dan
menyapa ibuku, lalu berpamitan pulang tanpa mampir dulu karena memang sudah
sore. Dia pamit pulang aku mengucapkan terimakasih sambil mencoba menanyakan
ingat jaln pulang kan?. Hanya basa-basi biar bisa liat dia ngomong sii
sebenarnya. Sore itu adalah sore yang menyenagkan ujung hari sekolahku, yang
biasanya aku kesal gara-gara masalah pelajaran tapi kali ini tidak kepikiran
tentang pelajaran sama sekali. Aku berpesan
padanya bahwa dia sudah sampai rumah untuk segera mengabariku soalnya aku takut
ada apa apa, karena itu udah mau magrib dan jarak rumahku sama rumahnya itu
lumayan jauh. Beberapa jam aku tunggu tapi dia tidak memberi kabar, mau sms
dulu bertanya tapi gengsi. Tapi sudah beberapa jam dan sudah selesai isa dia
tidak memberikan kabar. Dan baru pertama kalinyapun aku sms dia terlebih dahulu
di jam yang sama ketika dia sms aku, aku tidak bassa-basi aku lagnsung
menanyakan bahwa dia sudah sampai rumah atau belum. Tidak lama kemudian dia
membalas dan meinta maaf tidak langsung ngabari karena sampai rumah dia lagnsung
mandi dan berangkat ngaji. Akhirnya legaa juga, di pertengahan obrolan kami,
seperti biasa dia mengungkapkan rasa bagaimana perassaanya saat bertemu
dengaku. Diam yang terlihat pada saat kami naik motor, dia ungkapkan semua. Aku
seneng...tapi aku pura-pura biasa aja dan tidak menampakan di depanya. Aku cenderung
hanya mendengarkan apa yang diia ungkapkan dan memberi tanggapan. Hari itu
ditutup dengan ceritanya tentang perasaan campur aduk yang dia rasakan.
Selamattidur dek, selamat istirah ....akhir kata yang di kirim karena aku
selalu tidur lebih dulu dan tanpa pamit ketika sedang smsn dengan dia. Bukan apa
apa niatnya aku hanya untuk bisa menyambung sms, tapi seringnya tidur dulu. Heheheh
maaf ya abang ,,,..
Rasa
seperti itu adalah rasa yang tidak cukup diungkapkan dengan kata-kata meskipun
kita meliskanya dalam seribu halaman. Rasa itu adalah rasa yang hanya bisa kita
rasakan, kita nikmati setiap detak jantung yang lebih kencang, otak yang
tiba-tiba bisa berhenti berfikir, aliran darah yang membuat gemetar dan getaran
hati yang membuat raga salah bertingkah. Serangkaian rasa itu adalah rasa yang
membuat kita tertawa tanpa alasan. Merindu meski sudah bertemu. Ya inilah jatuh
cinta............ serangkaian proses rasa yang membuat kita gila, yang membuat
kita lupa, yang mebuat kita bahagia. Rasa yang sudah tidak bisa kunikmati segala getar dan dag dig dugnya, karena Feeryku telah tiada. Feeryku telah dihampiri oleh kematian. Aku hanya ingin melewati dan merangkai semua rasa itu (lagi) meski nanti bukan dengan Feery. Semenjak kepergianya rasa itu tak pernah muncul (lagi), seolah dia membawanya rasa itu kedalam kuburnya agar abadi bersamanya. Seoalah dia membawa itu agar semata-mata aku berbagi serangkain rasa ini hanya denganya.
Feery....Izinkan aku jatuh cinta (lagi).