Friday, 2 September 2016

Feery....Izinkan aku jatuh cinta (lagi)!



                Kematian adalah hal yang tidak bisa kita cegah datangnya. Kematian juga tidak memandang kepada siapa dia datang, takpeduli seberapa orang itu berharga. Bagi saya kematian adalah hal yang paling tidak mau peduli dan tidak mau mengerti diri kita. Dia datang tanpa mempedulikanmu. Entah kamu sedang baik, sedang jahat, sedang bahagia, sedang sedih, sedang bingung, sedang menjadi orang sukses, ataupun bahkan kamu sedang jatuh cinta. Dia menghampiri tanpa perlu persetujuanmu. Entah apa definisi kematian itu, berpisahnya ruh dengan jasad? Pergi tanpa akan terlihat lagi? Atau hanya sebuah peristiwa berubahnya kebiasaan seseorang? Heeemmm... apapun itu, bagi saya kematian adalah hal yang merubah segala kebiasaan. Kebiasaan yang dimana seseorang lakukan tiba-tiba harus terhenti dengan paksa. Hal ini adalah sisi yang paling mengerikan dari kematian, dimana kita dipaksa untuk menghentikan segala kebiasaan yang selama ini kita nikmati. Bagaimana rasanya? Sedih? Marah? Murka? Gila? Yaaa... semua rasa itu ada, apalagi jika kematian menghampiri orang yang kita cintai. Aku pernah merasakkanya :-D.
                Sebelum kematian menghampirinya, aku adalah salah satu wanita yang masuk dalam kategori bahgia di dunia ini. Bukan karena aku tidak pernah sedih atau tidak memiliki masalah, tapi karena aku memiliki orang yang begitu mencintaiku. Kami menjalani kisah ini berdua (aku dan dia) selama lima tahun. Lima tahun bukan waktu yang lama namun juga buka waktu yang sebentar. Taukan pacaran lima tahun itu sudah kaya apa suka dukanya...? ya suka duka tentunya sudah kami alami, mulai dari ketawa tanpa alasan sampai harus bersedih tanpa batasan. Kalian pasti paham kan, kaya apa senengnya orang yang dimabuk cinta dan sedihnya orang yang merassa disakiti oleh cinta. Tapi lepas dari itu semua, aku merasa lebih baik dicintai oleh dia. Bukan karena dia tidak pernah melakukan kesalah, bukan karena dia orang yang tidak pernah menyakititu, bukan, bukan itu. Aku hanya saja bahwa dia adalah pria yang mempertahankanku, tanpa aku ketahui alasanya.
                Dia adalah Feery, kakak kelasku semasa aku duduk di bangku sekolah menengah kejuruan. Yaaa... tepat sekali, aku adalah manta siswa SMK. SMK yang aku pilih adalah SMK yang berbasis teknik, mungkin kalau angkatan bapak ibu kita dulu menyebutnya adalah STM. Jujur waktu aku memutuskan untuk sekolah tersebut, aku hanya ikut dengan teman-teman segeng, dan dari kami berempat yang mendaftar hanya dua yang diterima, yaitu aku dan temanku. Saya menjalani hari-hari disekolah tersebut layaknya anak sekolah biasa, pada awal tahun pelajaran ada MOS, setelah itu ada kegiatan Pramuka, kegiatan belajar mengajar, ya kegiatan normalnya seorang siswa. Hari demi hari dilalui, mingu demi minggu berlalu. Pada akhirnya satu tahunpun terlampaui dan aku naik menjadi kelas XI. Awal inilah yang membawa aku menemukan sosok feery yang mencintaiku. Dia adalah kakak kelas yang tidak begitu terlihat namanya, bahkan terdengarpun jarang. Dia adalah orang yang tidak begitu ada pengaruhnya pada masa itu. Dia hanya orang yang lumayan aktif di media sosial facebook kala itu, karena memang facebook lagi ada di puncak ketenaranya kala itu. Dia adalah tipe orang humble, ramah, sok akrab, selalu ngajakk bercanda, tapi itu dilakukan ketika di dunia maya. Dalam kenyataanya dia terlihat anak manis yang pendiam, pemalu dan semua sifatnya seperti berkebalikan dengan sifatnya di dunia maya. Ini kesan pertama yang aku dapatkan ketika pertama kali kita ketemu dan statusnya belum menjadi pacar. Sebelumnya kami memang aktif berkomunikasi di sosial media, kala itu kami menggunakan facebook dan sms untuk berkomunikasi.
                Dia adalah orang biasa saja, tidak banyak keunikan dalam dirinya. Tapi kala itu berpapasan denganya adalah hal yang membuat aku salah dalam bertingkah. Pengen mencoba akrab dengan dia seperti akrab yang kita lakukan di sms ataupun di chatting, tapi itu gag terjadi paada saat ketemu langsung. Awalnya kita hanya membuat alasan-alasan untuk bagaimana agar kita bisa bertemu. Kalian tau kan itu apa? Ya misalnya alasan meminjam flashdisk, pinjam buku kakak kelas, meminta tolong untuk ngeprint. Kebetulan saya dulu jurusan TKJ dan dia jurusan otomotif, jadi dia menganggap bahwa saya lebih melek teknologi padalah ya gak juga. Berbagai alasan klasik sepertii itu yang membuatkita sering ketemu, meskipun ketemunya hanya pada saat jam-jam istirahat atau jam-jam kosong atau jam-jam pulang sekolah. Peristiwa seperti ini berlangsung hampir 4 sampai 5 bulan.
                Saat itu bagiku adalah saat-saat dimana aku ingin datang terus ke sekolah, bukan karena ingin menjadi pintar tapi hanya ingin menjajal keberuntungan “siapa tahu ketemu dengan feery”. Komunikasi di dunia maya kita lakukan setiap hari,  tapi tidak setiap hari feery mengajaku bertemu dengan alasan meminjam apapun itu. Padahal aku sudah menjadi wanita yang paling siap membantunya jika dia membutuhkan sesuatu. Mungkin dia malu juga kali ya kalau harus bertemu setiap hari dengan alasan meminjam atau meminta bantuan. Dia orangnya ga enakan siii. Dia adalah tipe orang yang terstruktur, dalam artian bahwa aku bisa menebak jam-jam kapan dia sms. Setiap hari dia sms di jam yang sama, jikapun ada lebih atau kurangnya itu cuma dikit. Dia adalah tipe orang yang tidak pernah sms ketika akan berangkat sekolah atau berada disekolah. Alhassil ya aku harus menebak-nebak kapan dia berangkat biar seenggaknya kita bisa berpapasan nantinya (aku ngebet banget saat itu gag tau sih kalau dianya). Nah pada saat itu pertama kalinya aku papasan dengan dia, pada saat itu jamnya kayaknya masih pagi deh soalnya belum rame. Kita berpapasan tanpa saling menegur dan menyapa, cukup dengan saling mesem aja. Wuaaahaaaa.....sebuah keberuntungan kan, pagi-pagi dapat senyum manis, bisa buat menambah energi mengikuti pelajaran di kelas. Lepas dari itu malem seperti biasanya dia sms dan membicarakan persitiwa papasan tadi pagi. Hahaha... dia itu orangnya songong, pas ketemu aja dia tuh gagnegur sama sekali cuma mesem dan jalan, eh pas di sms dia itu kaya rajanya nggombal gitu deh. Tapi ga pp....aku tetep suka.
                Aku berfikir untuk menyusun rencana untuk selalu berangkat awal, mungkin aku berangkat lebih awal dari dia soalnya rumahku lebih pelosok dari rumahnya dia. Semua rencana ini aku susun demi bisa berpapasan dan mendapat senyum manis dari dia. Biar bisa berpapasan di parikiran motor, hahahah agresif banget dehhhh ahhh. Tapi semua rencana itu nihil. Saya tidak pernah lagi berpapasan dengan Feery! Aku mau tany dia lewat sms gengsi dong, kenapa gag berangkat seperti waktu itu kita papasan lagi. Ya meskipun tiap hari smsn tapi gag pernah membahas soal itu. Karena diapun tidak pernah membahas soal itu lagi. Wuaahh... sudah muter kepayang kepala, nyusun rencana biar bisa ketemu feery, dan akhirnya otaku menemukan sebuah ide. Hahaha.... ya waktu itu aku sengaja menitip kaos bola, padahal aku yang tidak terlalu butuh kaos tersebut. Tapi ya demi ketemu abang, adek rela lakuin ini. Obrolan kami dulu memang tak jarang adalah soal bola. Nah pada saat itu dia bilang bahwa dia akan menambah kaos bolanya dan akan membeli, tanpa berfikir panjang aku langsug deh nitip satu. Akhirnyaaaa......ada kesempatan juga untuk bertemu. Singkatnya kaos itu dikasihkan ke aku pagi-pagi, suasan masih belum rame. Aku inget banget dia ngasihin kaos itu di deket ruang BK sekolahku, dan disitulah kami tidak hanya berpapasan tapi kami berkomunikasi secara langsung selama kurang lebih lima menit. Hahahaha,,,,, lebay ya ngobrol lima menit aja senengnya kaya gitu.
                Rasa deg-deg an ketika mendengar nama dia disebut itu semakin kencang, bahkan hanya melewati atau melihat kelasnya dia saja rasane seneng bangget, deg-degan gag beraturan. Ohhh....tuhann ini lah nikmatnya jatuh cinta. Meskipun diawali dengan obrolan yang kaku tapi tetap saja dia adalah sosok yeng ingin aku temui setiap hari. Kami semakin dekat dan semakin dekat. Sampai pada akhirnya kami bertemu moment untuk pertama kali aku diantar oleh dia dan dia pertama kali mengantarku. Kami janjian lewat sms pada malam harinya. Kebetulan waktu itu dia ada les dan aku praktek bengkel. Jadi kita sama sama pulang sore. Dan pada saat itu akupun berangkat sekolah naik angkot, kan nanti pulangnya mau diantar abang hahaa. Waktu pulang sekolahpun tiba, kebetulan karena aku dibengkel jadi setelah pelajaran kami harus merapihkanya terlebih dahulu. Alhasil dia menunggu beberapa menit deh sampai aku selesai. Dia menunggu di depan kantin sekolah, tepat dibelakang ruang ganti kami anak jurusan TKJ. Karena dia sudah menunggupun akhirnya aku pulang dengan baju bengkel, padahal itu seragama aku gag suka banget karena seragam itu membuat aku terlihat lebih gendut hahaha. Tapi karena udah ga enak dia nunggui aku ya udah akhirnya aku memutuskan untuk tidak ganti baju dan langsung menemui dia.
                Aku mengajaknya dia pulang, teru diapun mengiakanya. Tanpa basa-basi aku naik kemotornya. Waktu itu aku gag pake helm, kebetulan udah sore dan jalan ke rumahku kan memang bukan jalur utama jadi tidak massalah jikapun akun tidak menggunakan helm.  Di sepanjang perjalanan dia tidak ngomong sekali, sumpaahhhh yaaa,...! ini menyebalkan...aku dibelakangnya dengan menikmati jalan, dan dia hanya fokus menyetir motor. Dia tidak mengajaku ngomong sam sekali, baru pada saat sudah sampai depan kantor buayan dia bertanya rumahku masih jauh atau tidak. Dan dia meminta nanti aku mengarahkanya, akupun mengiyakan permintaanya. Akhirnya sampai juga dirumahku, waktu itu ada ibuku yang sedang menyapu halaman depan rumah, diapun mengur dan menyapa ibuku, lalu berpamitan pulang tanpa mampir dulu karena memang sudah sore. Dia pamit pulang aku mengucapkan terimakasih sambil mencoba menanyakan ingat jaln pulang kan?. Hanya basa-basi biar bisa liat dia ngomong sii sebenarnya. Sore itu adalah sore yang menyenagkan ujung hari sekolahku, yang biasanya aku kesal gara-gara masalah pelajaran tapi kali ini tidak kepikiran tentang pelajaran sama sekali.  Aku berpesan padanya bahwa dia sudah sampai rumah untuk segera mengabariku soalnya aku takut ada apa apa, karena itu udah mau magrib dan jarak rumahku sama rumahnya itu lumayan jauh. Beberapa jam aku tunggu tapi dia tidak memberi kabar, mau sms dulu bertanya tapi gengsi. Tapi sudah beberapa jam dan sudah selesai isa dia tidak memberikan kabar. Dan baru pertama kalinyapun aku sms dia terlebih dahulu di jam yang sama ketika dia sms aku, aku tidak bassa-basi aku lagnsung menanyakan bahwa dia sudah sampai rumah atau belum. Tidak lama kemudian dia membalas dan meinta maaf tidak langsung ngabari karena sampai rumah dia lagnsung mandi dan berangkat ngaji. Akhirnya legaa juga, di pertengahan obrolan kami, seperti biasa dia mengungkapkan rasa bagaimana perassaanya saat bertemu dengaku. Diam yang terlihat pada saat kami naik motor, dia ungkapkan semua. Aku seneng...tapi aku pura-pura biasa aja dan tidak menampakan di depanya. Aku cenderung hanya mendengarkan apa yang diia ungkapkan dan memberi tanggapan. Hari itu ditutup dengan ceritanya tentang perasaan campur aduk yang dia rasakan. Selamattidur dek, selamat istirah ....akhir kata yang di kirim karena aku selalu tidur lebih dulu dan tanpa pamit ketika sedang smsn dengan dia. Bukan apa apa niatnya aku hanya untuk bisa menyambung sms, tapi seringnya tidur dulu. Heheheh maaf ya abang ,,,..
                Rasa seperti itu adalah rasa yang tidak cukup diungkapkan dengan kata-kata meskipun kita meliskanya dalam seribu halaman. Rasa itu adalah rasa yang hanya bisa kita rasakan, kita nikmati setiap detak jantung yang lebih kencang, otak yang tiba-tiba bisa berhenti berfikir, aliran darah yang membuat gemetar dan getaran hati yang membuat raga salah bertingkah. Serangkaian rasa itu adalah rasa yang membuat kita tertawa tanpa alasan. Merindu meski sudah bertemu. Ya inilah jatuh cinta............ serangkaian proses rasa yang membuat kita gila, yang membuat kita lupa, yang mebuat kita bahagia.  Rasa yang sudah tidak bisa kunikmati segala getar dan dag dig dugnya, karena Feeryku telah tiada. Feeryku telah dihampiri oleh kematian. Aku hanya ingin melewati dan merangkai semua rasa itu (lagi) meski nanti bukan dengan Feery. Semenjak kepergianya rasa itu tak pernah muncul (lagi), seolah dia membawanya rasa itu kedalam kuburnya agar abadi bersamanya.  Seoalah dia membawa itu agar semata-mata aku berbagi serangkain rasa ini  hanya denganya.
Feery....Izinkan aku jatuh cinta (lagi).
                

0 komentar: