
Bolehkan kita marah saat sesuatu
yang kita anggap itu milik kita diambil? Bolehkan kita menangis, merengek dan meronta
memintanya dikembalikan? Dan tanpa persetujuan dari kalian, ya memang itu yang hanya
bisa aku lakukan. Satu-satunya yang kuanggap baik telah diambil dari
kehidupanku. Satu-satunya yang kuanggap bisa melengkapi segala keluh, duka dan
sukaku telah diambil. Satu-satunya yang bisa menawar lelahku telah diambil.
Yaaa...meskipun hanya satu yang diambil, tapi semua rasa itu ikut pergi
bersamanya. Kehidupan seakan sangat terasa menyedihkan ketika aku kehilangan
orang yang kuanggap sebegai lelakiku. Entah ini hanya dramaku atau ini memang
benar diriku yang berusah SOK mampu. 22 Desember 2015 tepat pukul 09.30 dia
menghentikan segala kehidupanya. Dia menghentikan segala keluh kesahnya,
kesedihanya, kebahagiaanya, kecarut-marutanya, kegembiraanya dan bahkan
kesakitanya. Hari itu adalah hari selasa yang sangat menyulitkanku. Ketika dia
mengakhiri segalanya tanpa persetujuanku. Hari itu adalah hari yang sangat
mengerikan, hari yang tidak pernah dinanti dan bahkan saat ini menjadi hari
yang paling dibenci. Aku tidak tahu apa maksudmu dulu bersusah payah meyakinku
untuk memberikan sepotong hatiku padamu, aku tidak tahu ketika kamu meminta aku
untuk selalu menemaniku, aku tidak tahu apa maksudmu selalu berusaha memimpikan
kisah indahmu bersamaku dan ketika semua sudah “ku iyaai” malah kamu yang
pergi. Rasanya, meskipun ada seribu orang yang menjelaskan ini kepadaku, otak
dan hatiku tidak akan mampu paham dan tahu. Bagaiamana mungkin aku bisa paham
dengan keadaan seperti ini, ketika dia meminta sepotong hatiku dan bahkan ku
berikan dia lebih, bahkan aku menganggapnya seperti diriku sendiri, dia malah
pergi tanpa meminta persetujuanku. Mana mungkin aku bisa paham dan mau tau? Kamu
tak ingat betapa susahnya dulu kau meminta kepercayaanku? Kau tak ingat betapa
susahnya kamu meyakinku untuk ikut tenggelam dalam mimpimu? Bahkan kau selalu
bersusah payah untuk mendapat persetujuan dariku! Aiiissshhhh,,,,,....sial kau
membenarkan segala keraguanku dulu.
Oh Tuhan....sial sekali rasanya
harus berjalan dengan membawa sepotong
hati yang selalu merengek meminta dipertemukan. Ohh...kamu, bila saja hari itu
tak pernah datang, apakah kamu masih gigih untuk tetap bersamaku? Jika hari itu
tak pernah datang apakah kamu akan selalu berjalan beriringan denganku,
menenggelami mimpi-mimpi yang ingin kau kisahkan? Aiisshh....berat sekali
menulis pertanyaan konyol seperti ini, bahkan sekalipun aku bertanya seribu
kali, kamu tidak akan pernah bisa menjawabnya. Tapi hanya ini yang aku bisa
kulakukan, berbuat dan bertanya tentang hal-hal konyol seperti itu. Selalu
berandai-andai tentang ini itu yang selalu tersangkut akanmu. Ahh benci sekali...!!
hidupku pernah berurusan denganmu. Bahkan ketika kamu pergipun urusan ini masih
terus berlanjut dan tidak pernah bisa selesai, aiisssh...sial sekali kisahku.
Aku harus mengunjungimu yang tak pernah bicara ketika aku menangis
tersendu-sendu. Aku harus menyebutmu tanpa ku bisa lihat wajahmu. Aku harus
berusaha menahan rinduku padamu yang tak pernah mau berdamai dan berkompromi,
sesukanya datang dan selalu membuatku lebih hancur. Ahhh...aku tidak pernah
membayangkan kisah cinta yang seperti ini, bahkan terbesit sekalipun tidak
pernah. Jika aku dan kamu terlahir kembali, aku akan meminta kesempatan untuk
bisa bertemu denganmu. Aku hanya ingin bertemu denganmu untuk menanyakan hal
ini kepadamu “KENAPA KAU PERGI TANPA PERSETUJUANKU?” bahkan saat kau datang ke
hidupku kau selalu meminta dan menunggu persetujuanku.
5 komentar:
keren sumpeh :')
Masih kalah keren sama punyamu kak arif :-D
aku mah apa atuh jika dibanding dengan penulis yang novelnya udah terbit :-P
menyentuh hati, sabar ya Win tetap semangat untuk menjalani hidup
hehehehe pasti mas :-D
Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City, NJ - Mapyro
Get directions, reviews and information for Borgata Hotel Casino 영주 출장마사지 & 대전광역 출장마사지 Spa in Atlantic City, 계룡 출장샵 NJ. Borgata Hotel Casino & 삼척 출장샵 Spa, Hotel & Casino 춘천 출장샵 & Spa, Hotel & Casino
Post a Comment